selamat datang di blog danangpras tempat wisata magelang terimakasih telah berkunjung

translate

Kamis, 10 September 2015

pemandian air hangat candi umbul


Umbul Temple, bathing area, 2014-06-20.jpg
Magelang, kota sejuk yang berada tengah Propinsi Jawa Tengah ini memiliki banyak situs warisan masa lalu. Seperti yang tersurat dalam sejarah, ratusan tahun lalu pada masa kerajaan Mataram Kuno, Dinasti Syailendra menjadi penguasa kawasan ini. Begitu banyak situs peninggalan bersejarah dari masa lalu. Diantaranya yang sudah terkenal, Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut. Namun terletak jauh di utara Magelang, terdapat situs lainnya yaitu pemandian Candi Umbul. Berada di desa Kertoharjo, kecamatan Grabag Magelang.
Hasil gambar untuk candi umbul

Candi Umbul tidaklah berbentuk sebuah candi pada umumnya, melainkan sebuah kolam pemandian air hangat kuno dari susunan batu andesit yang berada tak jauh dari tepian Sungai Elo. Kalau melihat lokasi geografisnya, agak aneh memang, di tengah² sawah di dataran rendah dan jauh dari gunung, ada sebuah mata air panas yang sudah ada sejak jaman dulu hingga sekarang. Disinilah letak keunikan dan daya tarik situs ini. Konon, Candi Umbul merupakan pemandian para keluarga kerajaan setelah melakukan ritual ataupun sekedar beristirahat. Beberapa patung dan batu berukir berjajar di pinggir kolam. Relief hewan, manusia dan tumbuhan menghiasi batu-batu di pemandian. Dinamakan Candi Umbul karena dari dasar kolam terdapat gelembung-gelembung udara yang menyembul ke permukaan. Orang Jawa menyebut gelembung yang naik itu “mumbul” dan tersebutlah istilah umbul. Air hangat di kolam ini mengandung kadar belerang yang relatif rendah. Banyak masyarakat percaya, mandi disini dapat menghilangkan penyakit kulit dan menyembuhkan rematik. Namun jangan lupa, kita harus percaya bahwa semua atas kehendak Yang Maha Kuasa. Waktu yang paling pas untuk menikmati hangatnya air Candi Umbul adalah pagi hari ketika kabut dan uap kolam bertemu, ketika matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya, ketika sebagian orang masih terkulai lemas di peraduan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar